ETIKA
DALAM KEGIATAN EKONOMI
Radesti Herina - 1114215080
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam
realitas hidup manusia meiliki berbagai macam kebutuhan-kebutuhan di dalam
kehidupannya sehari-hari baik itu PRIMER atau SEKUNDER.
Maka
dari itu manusia di tuntut untuk melakukan kegiatan EKONOMI sebagai faktor
untuk melangsungkan hidupnya.
Tetapi
hakekat manusia di batasi dengan ETIKA (nilai-nilai dan norma) yang berlaku.
Hal ini yang mengatur manusia untuk bersosialisasi dengan baik antar sesama
manusia. Dan menjadikan manusia sebagai mahluk ekonomi. Didalam kegiatan ekonomipun manusia di haruskan untuk
tetap menjaga nilai-nilai dan norma tersebut, dengan kata lain kegiatan ekonomi
haruslah di dasari oleh ETIKA.
Mengkaji
lebih dalam tentang ETIKA dalam kegiatan EKONOMI sangatla penting. Agar kita
sebagai manusia dapat merasakan rasa berkecukupan dan lebih banyak bersyukur.
Seperti apa yang di jelaskan di dalam prinsip ekonomi dan tetap berada di jalur
yang di perintahkan oleh tuhan pencipta manusia.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Pengertian Etika Ekonomi
2.
Hakekat Manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi
3.
Manfaat Etika Ekonomi
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian Etika Ekonomi secara umum
2.
Mengetahui Hakekat Manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi lebih dalam
3.
Mengetahui manfaat Etika Ekonomi dalam kehidupan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Etika Ekonomi
Etika
adalah ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral. Pengertian ini muncul mengingat etika berasal dari bahasa Yunani kuno
"ethos", yang berarti adat
kebiasaan, cara berkipikir, akhlak, sikap, watak, cara bertindak. Kemudian
diturunkan kata ethics (Inggris), etika (indonesia). Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1988, menjelaskan etika dengan membedakan tiga arti, yakni: Ilmu
tentang apa yang baik dan buruk, kumpulan azas atau nilai, dan nilai mengenai
benar dan salah. Dengan pembedaan tiga definsi etika tersebut maka kita
mendapatkan pemahaman etika yang lebih lengkap mengenai apa itu etika,
sekaligus kita lebih mampu memahami pengertian etika yang sering sekali muncul
dalam pembicaraan sehari-hari, baik secara lisan maupun tertulis. Objek etika
adalah alam yang berubah, terutama alam manusia.
Terdapat
dua macam etika, yakni Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Etika deskriptif
adalah etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan prilaku
manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu
yang bernilai. Artinya, etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa
adanya. Sedangkan, etika normatif adalah etika yang menetapkan berbagai sikap
dan perilaku yang idel dan seharusnya dimiliki manusia atau apa yang seharusnya
dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidupnya.
Berikut
ini beberapa Pengertian Etika Menurut para Ahli:
Menurut
K. Bertens: Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
Menurut
W. J. S. Poerwadarminto: Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak
(moral).
Menurut
Prof. DR. Franz Magnis Suseno: Etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau
ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada tindakan manusia.
Menurut
Ramali dan Pamuncak: Etika adalah pengetahuan tentang prilaku yang benar dalam
satu profesi.
Menurut
H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana yang baik dan mana yang
buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui
oleh akal pikiran.
B. Hakekat Manusia sebagai mahluk sosial dan
ekonomi
Hakekat
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, diciptakan dalam bentuk paling
sempurna. Manusia adalah makhluk spiritual yang akan menjalani fase-fase
peristiwa kehidupan baik sebelum lahir, sekarang maupun setelah mati.
Dimana
secara teorinya Manusia adalah makhluk social, artinya manusia hanya akan
menjadi apa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa
hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia tidak “menjadi” manusia. Dalam
pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yangbermacam-macam. Di satu sisi ia
menjadi anak buah, tetapi di sisi lain ia adalah pemimpin. Di satu sisi ia
adalah ayah atau ibu, tetapi di sisi lain ia adalah anak. Di satu sisi ia
adalah kakak, tetapi di sisi lain ia adalah adik. Demikian juga dalam posisi
guru dan murid, kawan dan lawan, buruh dan majikan, besar dan kecil,mantu dan
mertua dan seterusnya. . Dalam hubungan antar manusia (interpersonal), ada
pemimpin yang sangat dipatuhi dan dihormatiRakyatnya, ada juga yang hanya
ditakuti bukan dihormati, begitupunguru atau orang tua, ada yang dipatuhi dan
dihormati , ada juga orang tua dan guru yang tidak dipatuhi dan tidak pula
dihormati.
Berdasarkan
Teori Transaksional (model Pertukaran Sosial) hubungan antar manusia
(interpersonal) itu berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu apakah
masing-masing merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau malah
merugi. Jika merasa memperoleh keuntungan maka hubungan itu pastimulus, tetapi
jika merasa rugi maka hubungan itu akan terganggu , putus, atau bahkan berubah
menjadi permusuhan.
Demikian
juga rakyat dan pemimpin, suami- isteri, mantu – mertua direktur-anak buah,
guru-murid, mereka berfikir; kontribusi mereka sebanding dengan keuntungan yang
diperoleh atau malah rugi. Demikian juga hubungan antara daerah dengan pusat,
antara satu entitas dengan entitas lain.
Pada
akhirnya manusia dapat dikategorikan sebagai mahluk ekonomi dimana pengertian
dari mahluk ekonomi adalah manusia tetap memiliki hak untuk menentukan nasibnya
sendiri. Secara pribadi, manusia harus memenuhi kebutuhan dan keinginan
hidupnya.
Makhluk
Ekonomi (Homo economicus) - Seperti
telah disinggung di awal, melakukan tindakan sosial dalam masyarakat
sangat penting. Namun sebagai individu, manusia juga tetap harus
memikirkan dirinya sendiri karena manusia memiliki kebutuhan. Kebutuhan manusia
bersifat tak terbatas, baik ragam maupun jumlahnya. Jika satu kebutuhan telah
terpenuhi, selanjutnya akan muncul kebutuhan lain. Contoh kebutuhan manusia,
antara lain kebutuhan akan makan, minum, pakaian, perumahan, pendidikan,
kesehatan, hiburan, dan rekreasi.
Untuk
memenuhi kebutuhannya, manusia membutuhkan alat pemuas kebutuhan. Kebutuhan
akan makan dipenuhi dengan nasi, roti, atau sagu. Kebutuhan akan pakaian
dipenuhi dengan kemeja, gaun, atau kaus. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya,
manusia melakukan kegiatan/tindakan ekonomi. Dalam melakukan tindakan ekonomi,
manusia harus mampu bersikap rasional, yaitu menggunakan akal sehat dan
memperhitungkan antara pengorbanan dan hasil yang diperoleh. Perilaku seperti
ini merupakan hakikat manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk ekonomi (homo economicus).
C. Mengetahui manfaat Etika Ekonomi
dalam kehidupan
Manfaat
etika ekonomi adalah untuk mewujudkan peronomian didunia ini lebih maju dan
supaya malahirkan persaingan sehat tidak ada kcurangan dalam kehidupan,dengan
adanya manfaat etika ekonomi maka terciptalah :
·
Lahirnya persaingan sehat
·
Keadilan
·
Kerja sama
·
Kejujuran
Dengan
tercitanya,persaingan sehat,keadilan,kerja sama,dan kejujuran maka kita dapat
terhindari dari praktek-praktek monopoli,oligopoli dan KKN, karena jika sampai
terjdainya monopoli,oligopoli,dan kkn maka perokonomian di dunia ini dapat
mengalami kencuran yang besar,oleh karena itu penting etika terhadap bisnis
Etika
ekonomi ini terlihat dalam praktek bisnis, seperti investasi, produksi,
distribusi, promosi, konsumsi, dan hubungan karyawan dengan perusahaan.
Penerapan etika ekonomi Islam juga terlihat pada penanganan krisis ekonomi,
hubungan ekonomi internasional dan krisis lingkungan hidup.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Jadi ETIKA seseorang
itu mengambarkan watak,sifat dan tingkah laku seseorang,oleh karena itu para
pemmbisnis PELAKU KEGIATAN EKONOMI harus betul-betul mempelajari tentang etika
ekonomi dan bisnis, karena Tanpa etika bisnis maka korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN) akan tetap marak dan menghalangi pemulihan ekonomi dan bisnis di berbagai
negara berkembang dan atau negara miskin. Karena itu, makin berkembang kegiatan
ekonomi, maka etikaekonomi juga makin diperlukan
B.
SARAN
Etika ekonomi itu harus
di tegakka karena itu sangat lah penting bagi perekonomian didunia, khususnya
di indonesia,banyak para pembisnis sekarang belum mengerti tentang etika dan
banyak pelangaran yang di lakukan para pembisnis atau pelaku kegiatan ekonomi
dalam melakukan kegiatan ekonominya. Dengan hasil pembelajaran ini kita
harapkan para petinggi perusahaan besar tidak memeaikan perusahaan yang kecil.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar