ETIKA
DALAM KEGIATAN EKONOMI
Faisal Novianto - 1114215039
BAB 1
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Agar bisa
bertahan dan melanjutkan hidup , setiap manusia dituntun untuk melakukan
berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti : Sandang,Papan dan
Pangan salah satunya dengan melakukan aktifitas ekonomi seperti bekerja dan berwirausaha.
Dalam
menjalani proses kegiatan ekonomi, pelaku ekonomi sering kali melanggar
aturan-aturan yang merusak tatanan dan keharmonisan dalam kegiatan ekonomi
sehingga dapat merugikan pelaku ekonomi lainnya.
Agar
keseimbangan dan keharmonisasian dalam jalannya kegiatan ekonomi, maka kegiatan ekonomi haruslah berada dalam
jalur hukum etika dan mengevaluasi kegiatan ekonomi secara menyeluruh. Nilai-nilai
etika etika akan mengarahkan dan memotivasi para pelaku ekonomi untuk menjalankan kewajiban dan mencegah para
pelaku ekonomi dari perilaku menyimpang yang merugikan pelaku lainnya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Pengertian Etika
2.
Indikator Etika dalam kegiatan
ekonomi
3.
Prinsip Etika dalam kegiatan
ekonomi
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian etika secara umum
2.
Mengetahui indicator etika
dalam kegiatan ekonomi
3.
Mengetahui prinsip prinsip
etika yang terkandung dalam kegiatan ekonomi
BAB
2
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Etika
Secara etimologi etika berasal
dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang berarti sikap cara berpikir,watak,
kesusilaan atau adat. Jadi secara etimologis etika adalah ajaran atau ilmu
tentang adat kebiasaan yang berhubungan dengan baik atau buruk,yang telah disepakati
bersama mengenai sikap, perbuatan ,
kewajiban dan yang lainnya.
Hal itu menggambarkan bahwa
etika sangat berkaitan erat dengan moral, tanggung jawab dan keadilan sosial.
Etika yang dimiliki individu
secara luas mencerminkan karakter dari organisasi pelaku ekonomi. Etika
menjelaskan tentang standard an norma perilaku agar terciptanya hubungan yang
harmonis antar perilaku ekonomi dan
nilai-nilai etika akan mengarahkan dan memotivasi para pelaku ekonomi untuk menjalankan kewajiban dan mencegah para
pelaku ekonomi dari perilaku menyimpang yang merugikan pelaku lainnya
B.
Indikator
Etika dalam kegiatan Ekonomi
Dari sudut pandang etika dalam
kegiatan ekonomi, maka untuk mengatur dan mengawasi para pelaku ekonomi dalam
menjalankan kegiaatan ekonominya agar
tidak menyimpang maka ditentukanlah beberapa indicator seperti : indicator hukum,
indicator ajaran agama,dan indicator budaya
1.
Indikator hokum.
Berdasarkan indicator hukum, pelaku ekonomi ddituntut
untuk mematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam menjalankan kegiatan
ekonominya
2.
Indikator Agama
Pelaku ekonomi dianggap beretika bila dalam
pelaksanaannya mengikuti nilai nilai yang diajarkan oleh agama yang dianutnya
3.
Indikator Budaya
Setiap pelaku ekonomi melakukan kegiatan ekonominya
yang didasari oleh nilai nilai budaya dan adat istiadat sekitar
C.
Prinsip Etika
Dalam Kegiatan Ekonomi
Secara umum prinsip yang dipakai
sama dengan kehidupan sehari hari yaitu :
1.
Prinsip Kejujuran
Kejujuran adalah modal utama untuk memperoleh kepercayaan
dari pelaku ekonomi lainnya, baik itu kepercayaan komersial, material ataupun
moril.
2.
Prinsip Keadilan
Dalam hal keadilan, para pelaku ekonomi menjalankan
kegiatan ekonomi nya secara adil sesuai dengan aturan dan criteria yang
rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkansehingga tidak ada pihak yang
merasa dirugikan
3.
Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini mengarahkan untuk menjaga nama baik tidak menjelekan pihak
pihak pelaku ekonomi lain nya dalam
berbagai hal.
Dari
semua prinsip itu, prinsip keadilan lah yang paling penting, karena didalamnya
telah mewakili prinsip prinsip lainnya.
Pemikiran
etika dalam ekonomi Islam dengan landasan bahwa Islam adalah agama yang
sempurna yang merupakan ajaran dan nilai-nilai yang dapat mengantarkan manusia
menuju kebahagiaan dunia akhirat, etika bisnis dalam islam tidak jauh berbeda
dengan yang lainnya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa etika dalam kehidupan
berekonomi adalah norma-norma atau kaidah etik yang dianut, baik sebagai
organisasi ataupun interaksinya
Prinsip
etika berekonomi menurut al-Quran :
1.
Melarang bisnis yang dilakukan
dengan proses kebatilan (QS. An-Nisa:30) perilaku ekonomi harus didasari pada
kerelaan dan keterbukaan antara kedua belah pihak tanpa ada pihak yang
dirugikan. Orang yang berbuat batil temasuk perbuatan aniaya, melanggar hak dan
berdosa besar (QS. An-Nisa:30)
2.
Dalam kegiatan berekonomi
tidak boleh mengandung riba (QS> Al-Baqarah:275)
BAB
3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kondisi perekonomian dunia yang semakin
kompetitif dan liberal seperti sekarang ini, yang tidak jarang menimbulkan
iklim persaingan yang tidak sehat, kita sebagai Bangsa Indonesia memiliki
landasan etika yang tanggung dan konsiten dalam menjalankan kegiatan ekonomi.
Etika ekonomi dapat menjadi batasan bagi aktivitas ekonomi yang dijalankan.
B.
Saran
Tulisan ini dibuat untuk melengkapi tugas Filsafat Pancasila, untuk itu
kepada para pembaca diharapkan untuk mengevaluasi dan menambahkan untuk
menyempurnakannya agar dapat memperluas pengetahuan pembaca lainnya
DAFTAR
PUSTAKA
Bertens,
K., 1997. Etika, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Dwi
Suwikyo, 2010. Ayat-ayat Ekonomi Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Ernawan
Erni, 2011. Business Ethics, Bandung : Alfabeta
https://www.academia.edu/8398801/makalah_etika_bisnis
0 komentar:
Posting Komentar